Minggu, 27 Maret 2011

Seri 3. BRUMBUNG kota sunyi.....

          BRUMBUNG  adalah nama sebuah Desa di Kecamatan Kepung, Pare - Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Arahnya dari kota Pare ketimur Jurusan Malang lewat Batu lebih kurang 10 Km, di kilometer 9 ada penunjuk arah menuju Waduk Siman, jalan itulah akan menuju ke Desa Brumbung. Desa Brumbung memiliki wilayah  7 Dusun, antara lain : Dusun Brumbung, Dusun Kebonagung, Dusun Karang Tengah, Dusun Tamping, dibawah pengendali Kasun Bapak Sugeng, Dusun Pucang Anom, dikendalikan oleh Kasun Bapak Tohari, Dusun Campurejo, Dusun Amperejo, dikendalikan oleh Kasun Bapak Supri.
  Batas-batas Desa Brumbung :
          Sebelah Utara   :  Desa Suwaru
          Sebelah Timur  :   Sungai Konto Kabupaten Malang
          Sebelah  Selatan : Desa Siman
          Sebelah Barat    :  DesaKepung
          Pada saat naskah ini ditulis Kepala Desa Brumbung dijabat oleh Bapak Sido Riyanto
        Brumbung memang desa, tapi warganya sudah tidak ndesani (kata orang jawa). Pendidikan warganya diatas rata-rata, artinya biarpun masih ada warga yang berpendidikan rendah itu hanya sedikit saja. Kalau kita perhatikan ensiklopedi Kabupaten Kediri mengenai data pemdidikan warga Desa Brumbung ternyata tidak kalah dengan desa-desa disekitarnya. Menurut informasi dari Sekdes Brumbung, pendidikan umum dan pendidikan agama warganya cukup lumayan. Ditambah lagi warga Desa Brumbung agamanya 100 % Islam.  Ini menunjukkan bahwa tingkat inteligensianya cukup tinggi artinya mereka-mereka mudah diajak bermusyawarah untuk membangun. 
         Ternyata memang benar, pada suatu kesempatan kami (maksud saya peserta KKN) berkunjung pada sebuah kelompok KBBS (Kelompok Bimbingan dan Belajar Sholat) di Dusun Tamping yang di pimpin oleh Ibu Umi Toharoh (Ibunya mBak Evi) itu sangat tanggap dan kompak. Mereka mau diajak bermusyawarah dan menghasilkan sebuah keputusan yang pasti, artinya keputusannya bisa dilaksanakan oleh semua anggota. Misalnya, pada pertemuan hari ini ada usulan "bagaimana kalau kelompok kita tidak haya belajar sholat tapi juga belajar membaca Kitab Suci Al-Quran?", mereka jawab "Ya bagus, setuju". Maka dilaksanakanlah keputusan tersebut dengan tanpa ada paksaan dan berjalan baik.
        Sebenarnya banyak yang menarik untuk dikaji lebih jauh agar paparan naskah ini bisa mengena keseluruh sudut-sudut pelosok Desa Brumbung, namun karena keterbatasan tenaga surveyor yang kurang memnuhi, maka saya (penulis naskah ini) hanya bisa memaparkan tulisan ini dari segi kekompakan lingkungan saja, utamanya mengenai kebersamaan.
             Pada waktu  para Mahasiswa Institut Agama Islam Tribakti Kediri ber KKN(Kuliah Kerja Nyata) di Desa Brumbung, khususnya kelompok IV, sekitar bulan Juli - Agustus 2010, banyak sekali program-program kelompok kami yang harus dilaksanakan dan semuanya sudah saya terakan pada tulisan-tulisan sebelumnya. Yang hingga sekarang tidak bisa dilupakan adalah keramahan warganya, kebersamaan warganya, dan sebagainya yang kesemuanya membawa Desa Brumbung melangkah lebih maju. Tiap tahun pasti ada perubahan pembangunan baik Pembangunan Fisik maupun pembangunan Mental Spiritual. Kekompakan warga dan keramahannya selalu mewarnai lancarnya pembangunan Desa Brumbung di bidang apa saja, artinya musyawarah dibidang apa saja dapat menghasilkan keputusan yang bisa dilaksanakan.
              Pertanian, pembangunan bidang pertanian Desa Brumbung tidak ketinggalan jika dibanding dengan desa-desa disekitarnya. Tanaman sawah dan tanaman ladang hasilnya cukup baik dan berkualitas, biarpun disana - sini masih ada saluran air yag masih perlu disempurnakan, paritnya perlu diplengseng agar debet air yang lewat saluran tersebut sesampai di lokasi tujuan tidak berkurang (jawa=ngrembes). Jadi sementara ini ya petani sendiri harus giat bersih-bersih saluran agar airnya lacar, seperti yang tampak di tepian Dusun Tamping.
              Penghijauan memang perlu, jangan biarkan ada tanah kosong tidak bertanaman. Warga harus ingat, bahwa Brumbung kan desa, jadi ya harus menyesuaikanlah. Pekarangan  kosong seharusnya ditanamilah dengan tanaman-tanaman produktif, misalnya tanaman: Kunir, Jahe, Lempuyang, Laos, Uwi, Suweg, Kaspe dan lain-lain. Bahkan pada saat KKN berlangsung peserta ikut beramai-ramai menanam 101 pohon mauni di Dusun Pucanganom yang di komadani oleh Pak Tohari selaku Kepala Dusun.
             Yang perlu dicermati bahwa  Desa Brumbung ini memiliki pasar. Nah pasar inilah minimal merupakan sentral pertemuan antara warga Brumbung khususnya dan umumnya warga sekitar. Apakah perlu kita manfaatkan atau sampai sejauh mana warga Brumbung memutar roda ekonominya melalui pasar tersebut. Meskipun sementara ini (yaitu pada saat Mahasiswa IAI Tribakti Kediri KKN) pasar Desa Brumbung hidupnya tiap hari masih 180 menit saja. Setidaknya khusus buat warga Dusun Campurejo  yang dipimpin Bapak Supri harus berfikir panjang menatap masa depan,"jangan biarkan Brumbung hanya sebagai kota sunyi........". (selanjutnya baca seri  4)
                                                                      ===:skp:===

Dibawah ini kita nikmati hasil jepretan kawan-kawan KKN kelompok IV/IAI Tribakti Kediri di bulan Agustus 2010.




 









Penulis : Sakrip, Mahasiswa Semester VII/2010, IAI Tribakti - Kediri. Fak.Dakwah-KPI..